Contoh 01 BAB 1 Prodi Manajemen
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perkembangan dunia industri di Indonesia semakin
menampakkan kemajuan. Hal ini terbukti dengan munculnya barbagai produk yang
semakin beragam di pasar industry. Pada akhirnya, persaingan antar produk pun
tidak dapat dihindarkan. Dalam hal ini diharapkan perusahaan dapat mengantisipasi
apabila terjadi hal-hal yang dimungkinkan akan merugikan perusahaan. Agar
perusahaan dapat tetap bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mampu
mengelola semua sumber daya yang dimilki. Mulai dari persediaan bahan baku, di
mana masalah bahan baku sangat mempengaruhi
operasionalnya, karena bahan baku adalah bahan utama dalam proses produksi.
Untuk kelangsungan proses produksi suatu perusahaan, maka salah satu faktor yang perlu
diperhatikan adalah persediaan bahan baku. Persediaan adalah salah satu
kekayaan yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
dijual atau persediaan barang yang masih dalam proses produksi, ataupun
persediaan bahan baku yang menunggu untuk digunakan dalam suatu proses produksi
(Rangkuti, 2004:9).
Persediaan diperlukan karena beberapa alasan antara lain
unsur ketidakpastian permintaan, unsur ketidakpastian dari supplier, dan unsur ketidakpastian tenggang waktu pemesanan. Kelebihan
atau kekurangan bahan baku dapat berpengaruh buruk terhadap kelangsungan
operasi perusahaan. Kelebihan persediaan membuat perusahaan harus menanggung
resiko seperti kerusakan barang, biaya perawatan barang, dan modal persediaan
yang besar. Sebaliknya kekurangan persediaan akan menimbulkan kekecewaan
pembeli, hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan dan rasa kurang percaya dan
beralihnya pembeli ke perusahaan lain
sehingga merugikan perusahaan itu sendiri. Sama halnya dengan ketidakpastian
tenggang waktu pemesanan juga akan berdampak pada ketepatan waktu pemenuhan permintaan
pembeli, ketidaktepatan waktu tersebut kemungkinan akan membuat perusahaan kehilangan
pembeli karena pembeli akan memesan pada perusahaan lain. Untuk dapat memenuhi
permintaan pembeli dengan tepat waktu maka harus tersedia barang jadi. Produksi
barang jadi tentunya memerlukan bahan baku yang cukup untuk menjamin adanya
produk yang sesuai dengan permintaan pembeli. Namun disisi lain, persediaan
bahan baku memiliki kontribusi biaya yang cukup besar juga disamping komponen
lainnya. Masalah persediaan harus dapat diselesaikan dengan melakukan
perencanaan dan pengendalian yang tepat agar perusahaan terhindar dari
pemborosan biaya dan perusahaan dapat beroperasi secara efektif serta efisien.
Jumlah atau tingkat persediaan yang dibutuhkan oleh perusahaan berbeda-beda
untuk setiap perusahaan, pabrik, tergantung dari volume produksinya, jenis
pabrik dan prosesnya. (Assauri dalam Pamungkas, 2011:3).
Dengan kebijakan perencanaan pengendalian
persediaan yang diterapkan perusahaan maka biaya persediaan dapat diminimalkan.
Salah satu metode yang cukup efisien dalam perencanaan
pengendalian persediaan bahan baku yaitu dengan model EOQ (Economic Order Quantity). Tujuan model
ini adalah untuk menentukan jumlah ekonomis setiap kali pemesanan (EOQ)
sehingga diperoleh biaya total persediaan yang minimum (Arman Hakim dalam Hariastuti,
2010:3).
Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan metode EOQ, tidak saja diketahui
berapa jumlah persediaan yang paling efisien bagi perusahaan, tetapi akan
diketahui juga biaya yang akan dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan
persediaan bahan baku yang dimilikinya dihitung dengan (Total Inventory Cost)
dan waktu yang paling tepat untuk mengadakan pembelian kembali (dihitung dengan
Re Order Point).
Model EOQ berusaha mencapai tingkat
persediaan yang seminimum mungkin, biaya rendah dan mutu yang lebih baik.
Perencanaan model EOQ dalam suatu perusahaan akan mampu meminmalisasi
terjadinya out of stock sehingga
tidak mengganggu proses dalam perusahaan dan mampu menghemat biaya persediaan
yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisiensi persediaan bahan baku
di dalam perusahaan yang bersangkutan. Selain itu, dengan adanya penerapan
model EOQ perusahaan akan mampu mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang
baik untuk ruangan gudang atau ruangan kerja, menyelesaikan masalah yang timbul
dari banyaknya persediaan yang menumpuk sehingga mengurangi resiko yang dapat
timbul karena persediaan yang ada di gudang. Analisis EOQ dapat digunakan
dengan mudah dan praktis untuk merencanakan berapa kali suatu bahan dibeli dan
dalam kuantitas berapa kali pembelian.
PT. Naga Semut merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri
plastik. Hasil produknya meliputi Poly Propylene (PP), Poli Etilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), rafia dan Polyethylene terephthalate (PET ). Polypropilene (PP) dan Polyethylene (PE) adalah salah satu jenis polimer termoplastik apabila dilihat dari sifat-sifat fisiknya. Disebut termoplastik adalah karena jenis polimer ini akan mengeras jika didinginkan dan akan melunak bahkan mencair jika dipanaskan dan proses ini bisa dilakukan berulang kali sehingga polimer termoplastik dapat didaur ulang. HDPE (High Density Polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. PET merupakan salah satu plastic yang tahan lama, kuat, dan ringan.
plastik. Hasil produknya meliputi Poly Propylene (PP), Poli Etilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), rafia dan Polyethylene terephthalate (PET ). Polypropilene (PP) dan Polyethylene (PE) adalah salah satu jenis polimer termoplastik apabila dilihat dari sifat-sifat fisiknya. Disebut termoplastik adalah karena jenis polimer ini akan mengeras jika didinginkan dan akan melunak bahkan mencair jika dipanaskan dan proses ini bisa dilakukan berulang kali sehingga polimer termoplastik dapat didaur ulang. HDPE (High Density Polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. PET merupakan salah satu plastic yang tahan lama, kuat, dan ringan.
Dengan jenis pabrik yang memproduksi produk dengan varian
yang berbeda maka akan menyebabkan volume produksi berbeda tiap variannya.
Volume yang berbeda-beda ini akan membutuhkan perencanaan dan pengendalian yang
berbeda juga. Dengan melakukan perencanaan dan pengendalian persediaan
menggunakan model EOQ maka dapat
mengetahui berapa jumlah persediaan yang
paling efisien bagi perusahaan dan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan
sehubungan dengan persediaan bahan baku yang dimilikinya. Berdasarkan
penjelasan tersebut maka penulis ingin mengetahui perencanaan pengendalian persediaan bahan
baku dengan model EOQ pada PT. Naga Semut untuk mengefisiensikan persediaan
serta meminimalkan biaya persediaan.
B. Rumusan
Masalah
Dari uraian identifikasi masalah diatas maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut.
1.
Bagaimana sistem pengendalian
persediaan bahan baku yang selama ini dilakukan perusahaan ?
2.
Bagaimana pengaruh perencanaan pengendalian persediaan bahan baku dengan
menggunakan model Economic Order Quantity terhadap kelancaran, efisien,
dan efektifitas proses produksi di PT. Naga Semut?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Menganalisis
apakah PT. Naga Semut telah melakukan pengendalian persediaan bahan bakunya
secara optimal.
2.
Untuk mengetahui pengaruh perencanaan persediaan bahan baku dengan
menggunakan model Economic Order Quantity terhadap kelancaran, efisien,
dan efektifitas proses produksi di PT. Naga Semut.
D. Metode Penulisan
Metode
penulisan proposal penelitian ini ditulis berdasarkan pengumpulan data yaitu melalui kontak langsung (wawancara/ interview) dan tidak langsung (observasi dan
dokumentasi). Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang penulis
lakukan adalah sebagai berikut:
a.
Observasi
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan atau peninjauan secara langsung pada obyek penelitian yakni pada PT. Naga Semut yang berada di Kabupaten Kebumen untuk mendapatkan data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan atau peninjauan secara langsung pada obyek penelitian yakni pada PT. Naga Semut yang berada di Kabupaten Kebumen untuk mendapatkan data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian ini.
b.
Interview
Interview merupakan suatu cara untuk mendapatkan data atau informasi dengan tanya jawab secara langsung pada orang yang mengetahui tentang obyek yang diteliti. Dalam hal ini adalah dengan pihak manajemen/karyawan PT. Naga Semut khususnya pada bagian persediaan yaitu data mengenai metode persediaan yang digunakan.
Interview merupakan suatu cara untuk mendapatkan data atau informasi dengan tanya jawab secara langsung pada orang yang mengetahui tentang obyek yang diteliti. Dalam hal ini adalah dengan pihak manajemen/karyawan PT. Naga Semut khususnya pada bagian persediaan yaitu data mengenai metode persediaan yang digunakan.
c.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah bentuk penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dokumen atau arsip-arsip perusahaan yang berhubungan dengan masalah persediaan.
Dokumentasi adalah bentuk penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dokumen atau arsip-arsip perusahaan yang berhubungan dengan masalah persediaan.
E. Manfaat
Penulisan
Manfaat
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan suatu konsep mengenai
penetapan persediaan bahan baku menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).
2.
Manfaat
Praktis
Penelitian ini berguna bagi berbagai pihak antara lain:
a.
Bagi Mahasiswa
Penelitian ini bisa digunakan untuk bahan kajian dan menjadi referensi
untuk penelitian selanjutnya mengenai perhitungan persediaan bahan baku diwaktu
yang akan datang.
b.
Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan
yang selama ini diterapkan, sehingga pengelolaan persediaan bahan baku optimal
dan dapat meminimalkan biaya persediaan
F.
Sistematika Penulisan
Penulisan proposal penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa bab
dengan sistematika penulisan sebagai berikut.
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini
menguraikan tentang pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, manfaat penulisan, serta sistematika
penulisan.
BAB II
Bab ini
berisi kajian teori yang berhubungan dengan penelitian, tinjauan pustaka yang
berisi penelitian terdahulu, serta hipotesis dari penelitian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan
tentang metodologi penelitian yang berisi populasi dan sampel, data dan sumber
data, serta definisi operasional variabel.
Post Title :
Contoh 01 BAB 1 Prodi Manajemen
0 comments
Post a Comment