RINGKASAN BUKU ILMU USAHA TANI

asd

BAB I
A.    Pengertian Pertanian
Sebagian orang mengartikan pertanian sebagai kegiatan manusia dalam membuka lahan dan menanaminya dengan berbagai jenis tanaman, baik tanaman semusim maupun tanaman tahunan, tanaman pengan maupun tanaman non pangan, serta digunakan untuk memelihara ternak maupun ikan.
Apabila pertanian dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja maka sebaiknya diperjelas arti pertanian itu sendiri. Pertanian dapat mengandung dua arti yaitu (1) dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan bercocok taman (2) dalam arti luas diartikan sebagai kegiatan yang menyangkut proses produksi untuk menghasilkan bahan – bahan kebutuhan manusia yang dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan yang disertai dengan usaha untuk memperbaharui, memperbanyak ( reproduksi ) dan mempertimbangkan faktor ekonomis.
Ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan manusia dalam melakukan pertanian disebut Ilmu Usaha Tani.
B.     Definisi Ilmu Usaha Tani
Ilmu usaha tani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengusahakan dan mengkoordinir faktor – faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik – baiknya. Ada banyak definisi ilmu usaha tani yang diberikan. Berikut beberapa definisi menurut beberapa pakar.
1.      Menurut Daniel
Ilmu usaha tani merupakan ilmu yang mempelajari cara – cara petani mengoperasikan dan mengkombinasikan berbagai faktor produksi seperti lahan, tenaga, dan modal sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis dan besarnya cabang usaha tani berupa tanaman atau ternak sehingga memberikan hasil yang maksimal dan kontinyu.
2.      Menurut Efferson
Ilmu usaha tani merupakan ilmu yang mempelajari cara – cara mengorganisasikandan mengiperasi unit usaha tani dipandang dari sudut efisiensi dan pendapat yang kontinyu.
3.      Menurut Vink (1984)
Ilmu usaha tani merupakan ilmu yang mempelajari norma – norma yang digunakan untuk mengatur usaha tani agar memperoleh pendapatan yang setinggi – tingginya.
4.      Menurut Prawirokusumo (1990)
Ilmu usaha tani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumber daya secara efisien pada suatu usaha pertanian, peternakan dan perikanan. Selain itu juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha pertanian, peternakan, atau perikananuntuk mencapai tujuan yang telah disepakati oleh petani / peternak tersebut.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan melalui produksi pertanian yang berlebih maka diharapkan memperoleh pendapatan tinggi. Dengan demikian, harus dimulai dengan perencanaan untuk menentukan dan mengkoordinasi penggunaan faktor – faktor produksi pada waktu yang akan datang secara efisien sehingga dapan diperoleh pendapatan yang maksimal. Dari definisi tersebut juga terlihat ada pertimbangan ekonomis disamping pertimbangan teknis.
C.    Sejarah dan Perkembangan Usaha Tani
1.      Sejarah Usaha tani
Sejarah pertanian dimulai dari adanya pembagian tugas antara pria dan wanita. Wanita menerima kodrat untuk melahirkan sekaligus bertugas memelihara anak – anak, sedangkan pria melakukan kegiatan berburu. Oleh karena kodrat dan tugasnya memelihara anak –anak yang dilahirkan, maka wanita secara langsung yang menyediakan makanan. Kegiatan menyediakan makanan dimulai dengan mengumpulkan berbagai tanaman umbi-umbian, jamur dan binatang kecil. Oleh karena kecintaannya akan kehidupan maka wanita juga belajar untuk menanam biji-bijian, umbi-umbian, dan memelihara hewan ternak sehingga akhirnya mengenal berbagai jenis tanaman pangan yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup. Kegiatan tersebut yang sekarang ini dikenal dengan sistem bercocok taman (Suratiyah, 1983: 18-19). Dalam sejarah juga tercatat bahwa wanita yang membuat berbagai alat untuk menunjang kehidupan dan kesehatannya sendiri sehingga wanitalah yang menciptakan tikar,priuk, tembikar, serta menemukan obat dan meramunya begitu juga dengan memintal serat untuk pakaian. Dengan demikian, wanita juga dinyatakan sebagai pembangun kultur pertama (Suratiyah, 1983:20)
Pada dasarnya mata pencaharian dalam masyarakat dapat digolongkan dalam 5 tahap secara berurutan sebagai berikut.
a.       Pengumpulan, yaitu kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan mengumpulkan apa yang dihasilkan oleh alam berupa hasil hutan, binatang, mineral dan laut, serta sungai.
b.      Pertanian, yaitu kegiatan manusia untuk mengembangbiakkan (reproduction) tumbuhan dan hewan dengan maksud agar lebih baik dalam arti kuantitas, kualitas, dan ekonomis. Artinya dengan biaya produksi rendah menghasilkan produk yang tinggi dengan kualitas yang lebih baik seperti tahan hama atau penyakit. Dalam pertanian ada dua sistem yaitu (1) sistem pertanian ladang dengan faktor produksi utamanya hanya alam, selalu berpindah- pindah mencari lahan subur dan (2) sistem pertanian menetap dengan faktor produksinya selain alam yang mengikutsertakan modal dan tenaga.
c.       Perindustrian, yaitu kegiatan manusia mengubah bentuk hasil pertanian sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih baik. Kegiatan ini ada beberapa tingkatan, dari yang sederhana yang dilakukan dengan tangan, dengan mesin serta yang semua serba otomatis. Berdasarkan skala usahanya, dapat berupa industri kecil termasuk rumah tangga, industri menengah,dan industri besar.
d.      Perdagangan,yaitu kegiatan manusia untuk mengubah tempat, waktu, serta pemilihan hasil pengumpulan, pertanian, dan perindustrian agar hasil tersebut lebih baik. kegiatan ini mempertemukan petani sebagai produsen dan pembeli sebagai konsumen sehingga dalam kegiatan ini meliputi sortasi,penyimpanan, pengangkutan,pengepakan dan sebagainya.
e.       Jasa-jasa lain, yaitu berbagai kegiatan manusia untuk memperlancar jalannya kegiatan yang terdahulu.
2.      Perkembangan Usaha Tani
Ilmu usaha tani mulai dikembangkan di Amerika sekitar tahun 1874 oleh I.P. Robert kemudian oleh Andrew Boss dan Hails pada tahun 1895. Di Indonesia usaha tani dipelajari oleh seorang Residen Belanda Sollewyn Gelpke pada tahun 1875.
Menurut Tohir (1983) berdasarkan tujuan dan prinsip social ekonomi, perkembangan usaha tani digolongkan dalam 3 golongan sebagai berikut.
a.       Usaha tani yang memiliki ciri-ciri ekonimis kapitalis misalnya perusahaan pertanian/perkebunan di Indonesia yang berbadan hokum. Dalam hal ini pengelolaan perusahaan terpisah dengan pengelolaan rumah tangga.
b.      Usaha tani yang memiliki dasar ekonomis-sosialitis-komunitas, missalnya Sovchos dan Kolchos yang ada di Rusia. Usaha tani golongan ini menganggap tenaga kerja manusia sebagai faktor yang terpenting, mampu memberikan nilai lebih sehingga tenaga kerja dihargai dengan sangat istimewa. Tujuan utamanya adalah memproduksi hasil bumi untuk keperluan masyarakat banyak dan diatur secara sentral menurut rencana pemerintah.
c.       Usaha tani yang memiliki ciri-ciri ekonomis seperti yang diuraikan oleh A. Tschajanov yaitu family farming yang berkembang dari subsistence farming ke commercial farming.

Pada dasarnya perkembangan usahatani hanya bertujuan menghasilkan bahan pangan untuk kebutuhan keluarga sehingga hanya merupakan usahatani swasembada atau subsistence. Oleh karena sistem pengelolaan yang lebih baik maka dihasilkan produk berlebih dan dapat dipasarkan sehingga bercorak usahatani swasembada keuangan. Pada akhirnya karena berorientasi pada pasar maka usahatani niaga. Usaha tani pada mulanya hanya mengelola tanaman pangan kemudian berkembang meliputi komoditi sehingga bukan usahatani murni tetapi menjadi usahatani campuran (mixed farming).
D.    Usaha Tani Keluarga dan Perusahaan Pertanian
Usahatani campuran (mixed farming) meliputi berbagai macam komoditas, antara lain tanaman pangan, hortikultura (sayuran, buah-buahan,tanaman hias), tanaman perkebunan, perikanan, dan peternakan. Menurut Soeharto (1990) usahatani ternak dapat digolongkan dalam 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
1.      Usaha yang bersifat tradisional, yaitu petani/peternakan kecil yang mempunyai 1 atau 2 ekor ernak ruminansia besar, kecil bahkan ayam kampung. Usaha ini hanya bersifat sambilan.dan untuk saving saja.
2.      Usaha backyard, yaitu petani/peternakan ayam ras, sapi perah, ikan. Tujuan usaha selain untuk memenuhi kebutuhan juga untuk dijual, oleh karena itu digunakan input teknologi, manajemen, dan pakan yang rasional. Dalam perkembangannya ditunjang dengan sistem PIR.
3.      Usaha komersial, yaitu petani/peternak yang telah menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, profit oriented, dan efisien dengan benar. Usaha ini meliputi usaha pembibitan, usaha pakan ternak, usaha penggemukan dan lain-lain.

Secara garis besar, ada dua bentuk usaha tani yang telah dikenal yaitu usaha tani keluarga (family farming) dan perusahaan pertanian (plantation,estate,enterprise. Perbedaan pokok antara usaha tani keluarga dan perusahaan pertanian terletak pada 8 hal, yakni sebagai berikut.
1.      Tujuan Akhir
Tujuan akhir usaha tani keluarga adalah pendapatan keluarga petani (family farm income) yang terdiri atas laba, upah tenaga keluarga dan bunga modal sendiri.

Table 1.1 PERBEDAAN DALAM ANGKA ANTARA USAHATANI KELUARGA DAN PERUSAHAAN PERTANIAN
Subyek
Usahatani Keluarga
Perusahaan Pertanian
1.      Luas usaha
1 ha
1 ha
2.      Produksi
50 Ku
50 Ku
3.      Nilai produksi
Rp. 6.250.000
Rp. 6.250.000
4.      Biaya


a.       Sarana produksi
Rp. 500.000
Rp. 500.000
b.      Sewa tanah
Rp. -
Rp. 1.000.000
c.       PBB/Pajak
Rp. 150.000
-
d.      Lain- lain
Rp. 100.000
Rp. 100.000
e.       Tenaga kerja 1.500 JKO 500 JKO tenaga keluarga 1000 JKO tenaga luar
Rp. -
Rp. -
Rp. -
Rp. -
Rp. 1.500.000
Rp. 2.250.000
Jumlah Biaya
Rp. 2.250.000
Rp. 3.850.000
1        Pendapatan petani
Rp. 4.000.000
Rp. -
2        Keuntumgan
Rp. -
Rp. 2.400.000
Catatan : 1) PBB/ Pajak dibayar pemilik tanah
               2) belum diperhitungkan bunga modal

Berdasarkan hal tersebut akibatnya petani tidak akan berhenti berusaha selama pendapatan petani masih positif. Sebaliknya, perusahaan pertanian akan segera tutup apabila harga hasil terus merosot. Sebagai contoh jika harga hasil Rp. 70.000/ku, dengan demikian pendapatan petani adalah sebesar Rp. 3.500.000 - Rp. 2.250.000 = Rp. 1.250.000 dan perusahaan pertanian akan rugi sebesar Rp. 3.500.000 – Rp. 3.850.000 = Rp. 350.000
2.      Bentuk Hukum
Usaha tani keluarga tidak berbadan hokum sedangkan perusahaan pertanian pada umumnya memiliki badan hukum, misalnya PT, Firma, CV.
3.      Luas Usaha
Usahatani keluarga pada umumnya berlahan sempit yang biasanya disebut petani gurem karena penggunaan lahan kurang dari 0,5 ha. Menurut Sensus Pertanian tahun 2003 jumlah petani Gurem di Jawa Tengah sebanyak 74,9% sedangkan di Indonesia sebanyak 56,5%.
4.      Jumlah Modal
Usahatani keluarga mempunyai modaa per satuan luas lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan pertanian.
5.      Jumlah Tenaga yang Dicurahkan
Jumlah tenaga yang dicurahkan per satuan luas  usahatani keluarga lebih besar daripada perusahaan pertanian.
6.      Unsur Usahatani
Unsur usahatani keluarga dengan perusahaan pertanian dibedakan pada tenaga luar yang dibayar. Unsur lainya berupa tanah dan alam sekitarnya serta modal merupakan unsur yang dimiliki baik usahatani keluarga maupun perusahaan pertanian.
7.      Sifat Usaha
Sifat usahatani keluarga pada umumnya bersifat subsistence, komersial,maupun semi komersial. Sementara perusahaan pertanian bersifat komersial.
8.      Pemanfaatan terhadap Hasil-hasil Pertanian
Perusahaan pertanian selalu berusaha untuk memanfaatkan hasil-hasil pertanian yang mutakhir bahkan tidak segan membiayai penelitian demi kemajuan usahanya. Sementara usahatani keluarga karena keterbatasan modal, peralatan, dan human capital maka terobosan-teobosan baru tergantung pada pada hasil penelitian dan pengembangan pemerintah melalui Departemen Pertanian dan Balai Penelitian dan Pengembangan




BAB 2
FAKTOR ALAM GUNAKAN USAHATANI
Faktor alam dalam usahatani dapat dibedakan menjadi dua, ada faktor tanah dan lingkungan alam sekitarnya. Faktor tanah umum dan kesuburan. Faktor alam seperti iklim yang berhubungan dengan air, suhu, dan lain sebagainya. Alam memiliki berbagai sifat yang harus Dicari karena usaha pertanian adalah usaha yang sangat peka terhadap integrasi alam.
aktor-faktor yang bekerja dalam usahatani adalah faktor alam, tenaga, modal.Alam merupakan faktor yang sangat penting sampai saat ini. Namun demikian, pada batas selebihnya faktor alam adalah penentu dan merupakan sesuatu yang harus diterma apa yang bisa dibedakan menjadi dua. Faktor tanah dan lingkungan alam sekitarnya. Faktor tanah umum dan kesuburan. Faktor alam seperti iklim yang berhubungan dengan air, dan lain sebagairya Alam memiliki berbagai sfat yang harus dicari karena adalah pertanian yang sangat peka terhadap integrasi alam.
A.    Faktor Iklim
iklim sangat menentukan komoditas yang akan diusahakan, baik tanaman maupun ternak Komoditas yang diusahakan harus cocok dengan negara-negara agar produktivitasnya tinggi dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi manusia, Ikim juga mendorong dalam penentuain teknologi mana yang cocok untuk digunakan saat usahatani tersebut berlangsung Kenyataan menunjukkan bahwa di Indonesla khusus keadaan hujan (air dan pengairan) memiliki sifat-sifat yang berbeda dari jenis tanaman teknik bercocok tanam Kuantitas dan Kualitas dari pola tanam tanaman jenis hama penyakit dan sebagainya (Tohir 982)

B.     Faktor Tanah
Tanah sebagai faktor alam juga sangat menentukan. Jenis tanah pasin yang sangat berpori, tanah kuarsa yang berbutir halus, tanah liat yang susah penggarapannya pada waktu kering karena keras, dan tanah yang gembur dan pinggiran sehinge sangat menguntungkan. Pada tanah yang ri ta ang berat pegapst dimana tingkan yang merupakan termpat tumbuhnya tanaman, ternak dan usahatan Reseluruhannya Jawaban sala faktor tanah tidak mengeluarkan dari sekitarnya alam yaitt sinar matahari curah hujan angin dan sebagainya ngan tenaga kera dapat digunakan secara lebin bak Sebalikaya pada nah yang berat penggarapannye dapat dilakukan lebih berat lagi Tanah adalah faktor yang sangat penting bagi tanah Tanah yang memiliki sifat yang berbeda tidak ada barang produksi tidak dapat diperbanyak dan tidak dapat dipindah-pindah.
C. Kemajuan Teknologi Mengatasi Faktor Alam Dengan kemajuan teknologi. keadaan tanah apa saja yang bisa diatasi. Beberapa contoh usahatani yang dilakukan dengan menggunakan teknologi ekstrim seperti tanah pasiran, lahan gambut dan pantai pasang surut menjadilabhan perntanian yang subur untuk sebaga sanatan. Demikian juga teknolog untuk menemukan jenis-jenis tanaman dengan fitur yang dapat digunakan di berbagai lokasi yang berbeda dari contoh-contoh apa yang terjadi dengan lebih baik dari contoh-contoh yang ada. ara hortkultura dan termak Yang prospeknya sanatant iterpa sareat agufs Geav peperepe en tenemen veng meniaci kegemara erapa ienis üsahakan dengan baik tersebut antara
  

BAB 3
TENAGA KERJA BAGIAN USAHATANI
T kerja merupakan faktor penting dalam usahatani. Tenaga kerja dalam usahatani memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan tenaga kerja dalam usaha bidang lain yang bukan pertanian.
A.    Karakteristik Tenaga
 Bekerja dalam Usahatani Tenaga kerja dalam usahatani yang memiliki ciri yang sangat berbeda dengan tenaga kerja dalam usaha lain yang bukan pertanian. Karakteristik tenaga kerja di bawah usahatani menurut Tobin1983) adalah sebagai berikut n tidak Keperluan akan tenaga kerja dalam usahatani tidak Kontiny merata 2 Penyerapan tenaga kerja dalam usahatäni sangat terbatas 3. tidak mudäh distandarkan, dirasionalkan dan dispesialisasika 4.Beraneka ragam coraknya dan kadang kälä tidak dapät mantan satü sama lain
B.     Peran Petani
Menurut Mosher (1968) petan pikiran sebagai manajer, juru tani, dan manusia biasa yang hidup Jalam masyarakat Petani sebagai manajer akan erhadap dengan berbagai alternatif vang harus diputuskan mana yang harus dipilih untuk diusahakan Petani harus menentukan jenis tanaman atau ternak yang akan diusahakan untuk mengatur cara , cara pembelian sarana produksi menghadapi sekitaran tentang biaya tuk itul diperlukan mengusahakan permodalan dan sebagainya Ur keterampilan. pendidikan dan pengalaman yang akan membutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.
C.     Tenaga Kerja Keluarga dan Luar Keluarga
Orang-orang yang bekerja sebagai keluarga yang bekerja di luar sana. Banyak yang membutuhkan yang berbeda, tergantung jenis tanaman yang diushakan Banyak sekali tenaga di luar yang dipergunakan tergantung pada dana yang tersedia untuk membiayai tenaga di luar tesebut Ada beberapa hal yang membedakan antara tenaga kerja keluarga dan tenaga di luar yang lain yang terbag melalui umur kerja, kualitas dan kegiatan kerja (prestasi kerja) Kegiatan keja tenaga kerja luar keluarga sangat dipengaruhil sistem upah. lamanya waktu kerja, hidupan sehari-hari, kecakapan, dan umur tenaga kena


Post Title : RINGKASAN BUKU ILMU USAHA TANI

RINGKASAN BUKU ILMU USAHA TANI,

RINGKASAN BUKU ILMU USAHA TANI

0 comments

Post a Comment

Powered by Blogger.

Categories

Label

ab 123 (2) agakara (1) Agribisnis (9) AIK (4) bab 1 pendahuluan (1) bab 3 dalam penelitian (1) bab 3 dalam proposal (1) Bahasa Indonesia (5) Bahasa Jawa (1) budidaya (1) bunga mawar (2) cabai hijau (1) cabai rawit (1) cabe hijau (1) cabe rawit (1) cara membuat proposal (1) cara membuat skripsi (1) cara tanam (1) cilantro (1) contoh bab 123 proposal (1) contoh bab 123 skripsi (2) contoh bab 2 dalam KTI (1) contoh bab 2 dalam makalah (1) contoh bab 2 dalam proposal (1) contoh bab 2 dalam skripsi (1) contoh bab 2 landasan teori (1) contoh bab 3 metode penelitian (1) contoh proposal (1) contoh skripsi (1) coriander (1) filsafat (1) geografi (1) hipotesis (1) IPA (1) ips (1) ÏPS (2) jenis sayuran (5) jurnal teori konflik (1) kajian kritis (1) kajian teori (1) kampus (1) karya ilmiah (1) Kewarganegaraan (1) Kewirausahaan (2) kkn (1) konflik pekerjaan keluarga (1) konsep dasar geografi (1) kualitatif (1) Kuisoner (2) labu duri (1) labu ular (1) latihan kata (1) Local Business (1) lombok hijau (1) magang (1) makalah (1) makalah geografi (1) Manajemen (3) MATEMATIKA (7) metode kuantitatif (1) metodologi penelitian (1) obat herbal (1) PAI Prodi (1) pancasila (1) panduan menanam (1) panduan proposal (1) panduan skripsi (1) PBSI (1) penelitian (1) perawatan tubuh (1) pertanian (1) pgsd (2) pohon kelor (1) ppl (1) Proposal Penelitian (1) Psikologi (3) RPP (3) RPS (1) sayuran kebun (6) Skripsi (2) soal ips dan jawaban (1) sopistikasi (1) submateri (1) surat biodata (1) surat domisili (1) surat ijin orang tua (1) surat ijin polisi (1) surat keterangan bersih diri (1) surat keterangan miskin (1) surat pernyataan miskin (1) tanaman bit (1) tanaman gambas (1) tanaman herbal (1) tanaman hias (4) tanaman kelor (1) tanaman ketumbar (1) tanaman labu (2) tanaman musim kemarau (1) tanaman oyong (1) tanaman terong (1) tanaman toga (1) tanaman tropis (1) teks anekdot (1) teori konflik (1) tips berkebun (6) tips bertanam (5) tugas akhir (1) tugas individu (1)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel