Contoh PROPOSAL PENELITIAN MAKNA HIDUP PADA ORANG DENGAN SAKIT JANTUNG KORONER
PROPOSAL PENELITIAN
MAKNA HIDUP PADA
ORANG DENGAN SAKIT JANTUNG KORONER
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung
kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Penyakit
jantung koroner telah menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Banyak
orang terkena serangan jantung tanpa ada gejala apapun sebelumnya. Menurut
statistik dunia ada 9,4 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler
dan 45% menjadi penyebab kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit
jantung koroner (Depkes RI, 2004). Berdasarkan
WHO tahun 2013, PJK adalah penyebab tunggal terbesar kematian di negara
maju dan negara berkembang.
Hasil
Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa PJK menempati peringkat ketiga penyebab
kematian setelah stroke dan hipertensi. Angka kejadian penyakit jantung koroner
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) kementerian kesehatan 2013, ada
sebanyak 7,2%. Di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan pada Riskesdas tahun 2013
ada 0,8% yang telah di diagnosa oleh tenaga kesehatan dan 8,4% yang telah di
diagnosa oleh tenaga kesehatan atau dengan gejala yang telah ada.
WHO
memperkirakan 15 juta orang di dunia meninggal akibat jantung pertahunnya,
yaitu sama dengan 30% total kematian di dunia. Selanjutnya, 7 juta lebih
kematian tersebut di antaranya akibat penyakit jantung koroner, 500 ribu akibat
stroke, dan 691 juta mengalami hipertensi (Muchtar, 2010). Di Indonesia,
berdasarkan Riskesdas (2013) menunujukkan bahwa lebih dari 3 juta kematian
tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun. Kematian yang disebabkan oleh penyakit
jantung pembuluh darah, terutama penyakit jantung korroner dan stroke akan
terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030 (Depkes, 2014).
Penyakit jantung koroner dapat menghambat aktifitas yang dimiliki oleh
penderitanya, ruang gerak menjadi terbatas dan harus berkutat dengan pengobatan
yang rutin, hal ini sangat mempengaruhi perjalanan seseorang dalam menemukan
makna hidupnya.
Menurut
Bastaman (2007) makna hidup merupakan hal-hal yang dianggap penting, dirasakan
berharga, diyakini kebenarannya dan memiliki nilai khusus serta dapat dijadikan
sebagai tujuan hidup. Individu yang menghayati hidup bermakna dapat mengetahui
untuk apa individu tersebut hidup dan bagaimana ia memiliki tujuan dalam
menjalani hidupnya ketika individu itu mengalami atau sedang menghadapi cobaan
hidupnya. Makna hidup terdapat tujuan-tujuan hidup yang harus dipenuhi. Hal ini
menunjukkan bahwa makna hidup tidak bisa lepas dari tujuan hidup dan hanya
orang yang menjalani kehidupannya sendiri yang dapat memberi makna pada
hidupnya. Menurut Frankl (2003) makna hidup satu orang dengan yang lainnya
berbeda, karena makna hidup memiliki arti khusus pada setiap orangnya. Karena
setiap situasi merupakan tantangan hidup bagi setiap manusia sehingga ia harus
bisa mengakui dari setiap apa yang ia lalui. Karena makna hidup bukan respon
dalam bentuk kata-kata melainkan dalam bentuk tindakan pada kehidupan.
Makna hidup
dapat ditemukan dalam kehidupan itu sendiri, baik dalam keadaan yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan, keadaan bahagia, dan penderitaan. Seperti
ungkapan “makna dalam derita” atau “hikmah dalam musibah” menunjukkan bahwa
dalam penderitaan sekalipun makna hidup akan tetap dapat ditemukan oleh
seseorang. Makna hidup merupakan bagian dari kenyataan hidup yang akan sering
dijumpai di dalam setiap kehidupan seseorang.
Makna hidup adalah
konsep yang penting dalam kehidupan, karena dapat memahami bagaimana seseorang
dapat mengatasi tantangan kehidupan dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya.
Makna hidup yang terjadi pada setiap orang berbeda dan memiliki nilai khusus.
Mulai dari ia dapat menerima kenyataan bahwa ia terserang penyakit jantung
koroner sehingga ia dapat merubah perilaku yang negatif menjadi positif. Cara
setiap orang untuk menemukan makna dalam hidupnya juga tentunya berbeda. Pada
penelitian sebelumnya ada beberapa subjek yang menemukan makna hidupnya karena
lingkungan sekitar dan keluarganya yang memberikan dukungan dengan positif
terhadap sakit yang ia derita. Dan subjek juga percaya bahwa semua yang ia
dapatkan sudah dituliskan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa makna hidup penting bagi seseorang yang
menderita penyakit jantung koroner untuk melanjutkan hidupnya kedepan. Dengan
menemukan makna hidup didalam diri dan kehidupannya subjek akan dapat lebih
menerima apa yang ia alami selama ini. Makna hidup yang didapatkan subjek juga
akan lebih bermanfaat karena dengan menemukan makna hidup ini subjek juga akan
tahu bagaimana menjalani kehidupan selanjutnya.
1.2 Tujuan
dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna hidup pada orang dengan sakit
jantung koroner.
Manfaat teoritis:
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi mengenai makna hidup pada
orang dengan sakit jantung koroner.
Manfaat
praktis:
1.
Bagi
civitas akademika, dapat memberikan gambaran dan wawasan yang jelas mengenai
makna hidup pada orang dengan sakit jantung koroner, sehingga mereka dapat
mempergunakan informasi ini sebagai pertimbangan terhadap tindakan yang akan
diambil selanjutnya.
2.
Bagi
penderita sakit jantung koroner, dapat memberikan semangat untuk terus bertahan
dan mencari makna hidupnya.
1.3 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, saya dapat merumuskan masalah yaitu:
Bagaimana orang dengan sakit jantung koroner
dapat menemukan makna dalam hidupnya setelah terdiagnosa memiliki penyakit
jantung koroner?
1.4 Keaslian
Penelitian
Berdasarkan
pada hasil penelitian sebelumnya dari Mery Agustini (2016) tentang Self-Eficacy
dan Makna Hidup Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner menunjukkan bahwa
subjek penelitian tersebut telah menemukan makna hidupnya karena mereka memiliki
keyakinan dan kemampuan terhadap dirinya. Pada penelitian yang kedua dari Imam
Faisal Hamzah, dkk (2014) tentang Makna Sakit Pada Penderita Penyakit Jantung
Koroner Studi Fenomenologis menunjukkan bahwa setiap subjek memaknai sakit yang
dialaminya sebagai teguran dan cobaan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Pada penelitian ini mempunyai karakteristik yang relatif sama
dalam hal tema kajian, meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan
posisi variabel penelitian atau metode analisis yang digunakan. Pada penelitian
sebelumnya tidak disebutkan kriteria umur subjek, posisi penelitian dan riwayat
penyakitnya. Pada penelitian yang akan saya lakukan dengan kriteria usia subjek
berkisar antara 35-45 tahun dengan riwayat penyakit baru 1 tahun sampai dengan
1,5 tahun. Pada penelitian ini saya akan mengambil data dan subjek di daerah
Purworejo. Penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai makna hidup pada
orang sakit jantung.
Pada penelitian yang akan saya lakukan ini akan lebih mengulas bagaimana proses
subjek dapat menemukan makna hidupnya setelah terdiagnosa memiliki sakit
jantung koroner.
Post Title :
Contoh PROPOSAL PENELITIAN MAKNA HIDUP PADA ORANG DENGAN SAKIT JANTUNG KORONER
0 comments
Post a Comment