SOPISTIKASI TEORI KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA: SEBUAH KAJIAN KRITIS
Dalam kehidupan orang dewasa, pekerjaan dan kehidupan keluarga, merupakan realisme dwi tunggal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Individu, terutama yang berada dalam suatu ikatan perkawinan, mau tidak mau, harus mengupayakan perimbangan untuk menghindari terjadinya konflik antara dua kepentingan tersebut, karena menurut Lo et al. (2003), tekanan pekerjaan-keluarga diidentifikasi sebagai masalah utama pekerja, khususnya ibu yang bekerja. The National Institute for Occupational Safety and Health juga mengidentifikasi konflik pekerjaan-keluarga (KPK) sebagai satu dari sepuluh sumber tekanan utama di tempat kerja (Kelloway et al. 1999 dalam Robbins, 2004). Kondisi ini menggambarkan bahwa KPK merupakan suatu determinan kehidupan yang perlu mendapat perhatian serius bukan saja dari individu yang mengalaminya, melainkan juga oleh organisasi yang mempekerjakan karyawan, terutama mereka yang berasal dari keluarga dengan pasangan bekerja (dual-earner family).
0 comments
Post a Comment