Contoh RPP Bahasa Indonesia Kelas X Teks Anekdot

asd

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

                                        

Nama Satuan Pendidikan        : SMA Negeri 3 Purworejo

Mata Pelajaran/Tema               : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester                        :X/ Ganjil

KD

: 3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.

 

  4.6  Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur,  dan kebahasaan baik lisan maupun tulis.

Materi Pokok                         :  Teks anekdot

Alokasi Waktu                       : 6  Jam Pelajaran (3x pertemuan)

 

1.      Tujuan Pembelajaran

Tujuan dalam kegiatan pembelajaran siswa mampu menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot dan menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur,  dan kebahasaan baik lisan maupun tulis.

2.       Langkah-langkah

Pertemuan ke-1

3.6.1        Mengidentifikasi struktur isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

Model Cooperative Script

1.  Pendidik memberikan salam dan memeriksa daftar hadir peserta didik.

2.   Pendidik memberikan gambaran tentang teks anekdot dan isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

3.  Peserta didik membaca dan mencari tahu isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

4.  Peserta didik merumuskan permasalahan berkaitan dengan isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

5.  Peserta didik dengan difasilitasi dan dibimbing pendidik bekerja sama dalam kelompok secara kritis mencari isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

6. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengembangkan dan isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda). Selanjutnya, peserta didik menyajikannya dalam  bentuk presentasi yang ditanggapi oleh kelompok lain. 

7.  Peserta melakukan evaluasi dan refleksi terhadap isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

 

 

     Pertemuan ke-2

3.6.2 Menemukan ciri bahasa teks anekdot  (pertanyaan retoris, proses material, dan konjungsi temporal)

Model Diskusi Kelompok

1. Pendidik memberikan salam dan memeriksa daftar hadir peserta didik.

 2. Pendidik menyiapkan meteri pembelajaran dan menerangkan ciri bahasa teks anekdot  (pertanyaan retoris, proses material, dan konjungsi temporal)

3. Pendidik membagi siswa dalam beberapa kelompok.

4.      Pendidik  membagi teks anekdot kepada setiap kelompok.

5.      Tiap kelompok memperoleh satu teks anekdot dan mencari ciri bahasa teks anekdot (pertanyaan retoris, proses material, dan konjungsi temporal)

6.      Tiap kelompok menunjukkan salah satu anggotanya untuk menjadi ketua, sekretaris (notulen), moderator, dan anggota.

7.      Tiap kelompok mendiskusikan mencari ciri bahasa teks anekdot (pertanyaan retoris, proses material, dan konjungsi temporal) dan mencatat hasilnya dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan hasil diskusi.

8.      Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas (di depan kelompok lain)

9.      Selama presentasi kelas, tiap anggota kelompok berhak mengajukan pertanyaan, pendapat, kritik, dan penolakan teori yang disampaikan kelompok penyaji (presentor).

10.  Di bawah panduan moderator dan bimbingan guru kelas diskusi antar kelompok dilakukan secara bergantian.

11.  Di akhir pelajaran, pendidik menerangkan hasil diskusi dalam bentuk kesimpulan menyeluruh.

 

Pertemuan ke-3

4.6.1 Menyusun teks anekdot sesuai dengan struktur isi teks anekdot dan kebahasaan.

Model Cooperative Script                                   

1. Pendidik memberikan salam dan memeriksa daftar hadir peserta didik.

2. Pendidik memberikan gambaran tentang gambaran menyusun teks  teks anekdot.

3.  Peserta didik membaca teks anekdot dan menyusun teks anekdot.

4.  Peserta didik dengan difasilitasi dan dibimbing pendidik bekerja sama dalam kelompok  mencari susunan teks anekdot sesuai dengan struktur isi teks anekdot dan kebahasaan.

5. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengembangkan teks anekdot sesuai dengan struktur isi teks anekdot dan kebahasaan. Selanjutnya, peserta didik  menyajikannya dalam  bentuk presentasi yang ditanggapi oleh kelompok lain. 

6.  Peserta melakukan evaluasi dan refleksi.

 

3. Penilaian

1. Sikap: Observasi saat pembelajaran tentang sikap kritis, kerja sama, dan komunikatif.

2. Pengetahuan: Tes tulis bentuk uraian tentang  menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot dan menciptakan kembali teks anekdot yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis.

3. Keterampilan: Produk hasil melengkapi teks anekdot yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis.

 

 

Guru Pembimbing Magang II

 

 

 

 

 

Sri Purwanti, S. Pd.

NIP. 19700624 200003 2 003

 

Mahasiswa Magang II

 

 

 

 

 

Riska Dwi Kurniawati

NIM. 172110051

Lampiran 1

No

Nama

Perilaku yang diamati pada proses pembelajaran

Proaktif

Tanggungjawab

Santun

Disiplin

Kejujuran

1.

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

 

a.       Penilaian Sikap

 

 

 

 

Penilaian Ketrampilan

C.                  Tes Praktek  (Presentasi)

Mata Pelajaran            : _____________________________________________________

 

Nama Produk              : _____________________________________________________

 

Alokasi Waktu            : _____________________________________________________

 

Nama                           : _____________________________________________________

 

Kelas                           : _____________________________________________________



No.

Komponen

Skor (1-4)

1.

Penguasaan Materi

a.       Kemampuan konseptualisasi

b.      Kemampuan menjelaskan

c.       Kemampuan berargumentasi

2.

Penyajian

a.       Sistematika Penyajian

b.      Visualisasi

3

Komunikasi Verbal

a.       Penggunaan Verbal

b.      Intonasi dan Tempo

Total Skor

 

 

Aspek yang dinilai

Penilaian

1

2

3

4

Penguasaan Materi

Kemampuan konseptualisasi, menjelaskan dan berargumentasi sangat tidak menguasai

Kemampuan konseptualisasi, menjelaskan dan berargumentasi tidak menguasai

Penguasan materi tentang kemampuan konseptualisasi, menjelasan dan berargumentasi bagus tapi belum terarah

Penguasan materi tentang kemampuan konseptualisasi, menjelasan dan berargumentasi bagus dan sudah terarah

Penyajian

Sistematika penyajian dan visualisasi sangat tidak tersaji

Sistematika penyajian dan visualisasi sangat tersaji

Penyajian materi yang tersistematis dan visualisasi bagus tetapi belum menemukan konsep yang jelas

Penyajian materi yang tersistematis dan visualisasi bagus dan  konsepnya jelas

Komunikasi Verbal

Penggunaan bahasa verbal, intonasi dan temponya sangat tidak baik

Penggunaan bahasa verbal, intonasi dan temponya tidak baik

Penggunaan bahasa verbal, intonasi dan temponya sudah baik tapi belum menggunakan ejaan yang benar

Penggunaan bahasa verbal, intonasi dan temponya sudah baik dan menggunakan ejaan yang benar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

 

KD      : 3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.

IPK     : 3.6.1        Mendata pokok-pokok isi anekdot

 

Nama kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

Kelas

 

Hari/tanggal

 

 

Berikut adalah contoh anekdot yang dapat dibacakan oleh guru.

Contoh 1

Dosen yang juga Menjadi Pejabat

 

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.

Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”

Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”

Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”

Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”

Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”

Udin : “Loh, apa hubungannya.”

Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

Udin : “???”

Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian.

Contoh 2

Cara Keledai Membaca Buku

 

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin. Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

 

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si Keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya. “Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya,” kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaranlembaran

besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu.” “Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya.” Jadi, kalau kita juga membuka buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? Kata Nashrudin dengan mimik serius.

 

Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian)

 

Pertanyaan isi anekdot.

1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?

2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?

3. Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut!

4. Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan tersirat

yang hendak disampaikan pencerita dalam anekdot tersebut?

5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut anekdot?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 3

Kisi-kisi soal

KD

IPK

MATERI

INDIKATOR SOAL

LEVEL

BENTUK SOAL

NOMOR SOAL

 3.6. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.

3.6.1        Mengidentifikasi struktur isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

 

Informasi berupa isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

 

Disajikan sebuah teks anekdot, siswa dapat menentukan struktur isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

 

L-1

Pilihan ganda

1,2,3,4,5

 

1.      Bacalah penggalan teks anekdot berikut!

Pada suatu hari, Onyod si Tukang Becak berniat membeli makan siangnya selepas mengayuh becaknya selama setengah hari. Tibalah ia disebuah rumah makan sederhana milik Odah.

Kalimat ke dua pada penggalan anekdot di atas tergolong ke dalam bagian…


A. abstraksi                   

B. orientasi

C.  krisis

D.  reaksi

E.  koda


 

2.    Bacalah penggalan teks anekdot berikut!

(1) “Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok”, tegas petugas itu. (2) Dengan sigap Azam menjawab, “Oh…, maaf terjatuh.” (3) Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi. (4)Petugas itu hanya terbelalak keheranan. (5)Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.

Koda yang terdapat pada paragraf di atas adalah...


A.   1

B.   2

C.   3

D.   4

E.    5


 

 

 

3.    Bacalah penggalan teks anekdot berikut!

Suatu ketika si Azam sedang  berlibur, tetapi tampaknya  ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya. Tanpa  disangka-sangka,  tiba-tiba  datang  petugas dan  menegur Azam dengan suara tegas.

Abstraksi yang tepat untuk teks di atas adalah...

A. Singapura termasuk salah satu negara yang bersih.

B.  “Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?” “Tidak tahu.

C. Diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.

D.  Pada suatu hari Zuki sedang berlibur.

E. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.

 

4.    Bacalah penggalan teks anekdot berikut!

(1)      Saat sesi  tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. (2) “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” (3) Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. (4)“Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. (5) Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”

Krisis yang terdapat pada teks di atas adalah...


A.   1

B.   2

C.   3

D.   4

E.    5


 

5.    Bacalah teks berikut!

Cuma Takut Tiga Roda

(1) Suatu hari, saat Abdurahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius yang dilakukan seusai menghadiri sebuah rapat di istana Negara. (2) Pembicaraan bertopik isu terhangat. (3) Diketahui, pembicaraan itu mengenai wabah demam berdarah yang kala itu sedang melanda kota Jakarta.

(4) Gusdur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut.

(5) “Menurut Anda, mengapa demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta, Pak?” tanya seorang menterinya.

(6) “Ya karena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar di Kota Jakarta ini. (7) Padahal kan, nyamuk sini cuma takut sama tiga roda.”

 

Krisis yang terdapat pada teks anekdot ditunjukan dengan nomor..............


A.   1 dan 2

B.   2 dan 3

C.   4

D.   5 dan 6

E.    7

 

 


KD

IPK

MATERI

INDIKATOR SOAL

LEVEL

BENTUK SOAL

NOMOR SOAL

 3.6. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.

3.6.2 Menemukan ciri bahasa teks anekdot  (pertanyaan retoris, proses material, dan konjungsi temporal)

 

Informasi berupa isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

 

Disajikan sebuah teks anekdot, siswa dapat menemukan ciri bahasa teks anekdot  (pertanyaan retoris, proses material, dan konjungsi temporal)

 

L-2

Pilihan ganda

6,7,8,


 


6. Bacalah teks di bawah ini!

Sebagian besar orang mengatakan bahwa sayang sekali apabila program akselerasi ditutup karena program ini sudah banyak membuat siswa berhasil menyelesaikan studi dengan cepat sampai jenjang perguruan tinggi. Mereka mengatakan bahwa siswa-siswa dari program akselerasi juga dapat menyesuaikan diri dengan siswa-siswa dari program reguler.

 

Berikut ini adalah alasan teks di atas bukan termasuk teks anekdot, kecuali….

a. tidak lucu/konyol

b. tidak memiliki pesan moral

c. tidak memiliki konjungsi sebab-akibat

d. tidak menggunakan konjungsi temporal

e. tidak memiliki struktur abstraksi-orientasi-krisis-reaksi-koda

 

 

 

7. Amati teks berikut ini!

Teks 1

Seekor kutu tinggal padatanduk banteng. Setelah ada di sana sekian lama dan merasa ingin pindah, dia kemudian bertanya pada banteng apakah sang banteng memang ingin pindah.

“Aku tak tahu kapan kau datang, jawab si banteng, “kurasa aku pun tak perlu memberi peringatan saat kau pergi.”

 

Teks 2

Sejak bertemu dengan dia, hidupku menjadi lebih berarti. Setiap hari aku mendapatkan wejangan-wajangan darinya. Salah satunya adalah wejangan bagaimana cara menikmati hidup agar tidak tamak dan selalu bersyukur. “Seandainya bisa, manusia pasti akan menggenggam dunia,” katanya suatu saat.

 

Teks 3

Saudara-saudara yang saya hormati,

beberapa hari yang lalu, masyarakat sedang merayakan pesta demokrasi—memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Saya berharap, siapapun yang menjadi presiden dan wakil presiden, kita harus berlapang dada untuk menerima segala kebijakannya.

 

Yang termasuk teks anekdot adalah….

a.           Teks 1

b.           Teks 2

c.           Teks 3

d.          Teks 1 dan 2

e.           Teks 2 dan 3

 


8. Bacalah teks berikut ini!

Sebelum memilih jurusan, setiap siswa diwawancarai untuk menjaring data. wanwancara berlangsung selama 10 menit.

Petugas: Aini!

Aini: ya, Pak

Petugas: silakan duduk. Bapakmu buruh, ya?

Aini: kok tahu, Pak

Petugas: pipimu tidak berstempel springbed tapi tikar

Aini: Maksud Bapak apa, ya?

Petugas: bercanda, Mbak…

 

Teks di atas termasuk teks anekdot karena, kecuali ….

a.           memiliki pesan/ajaran moral

b.           memiliki struktur

c.           lucu/konyol

d.          menyindir

e.           menggurui

 

 

KD

IPK

MATERI

INDIKATOR SOAL

LEVEL

BENTUK SOAL

NOMOR SOAL

 3.6. Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.

4.6.1 Menyusun teks anekdot sesuai dengan struktur isi teks anekdot dan kebahasaan.

 

Informasi berupa isi teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, respon, dan coda).

 

Disajikan sebuah teks anekdot, siswa dapat menemukan ciri bahasa teks anekdot  (pertanyaan retoris, proses material, dan konjungsi temporal)

 

L-3

Uraian

9, 10

 

9.    Susunlah anekdot berikut ini sesuai dengan strukturnya!

1. Bu guru pun tersenyum

2. Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegakan hukum di negeri kita? Tanya Bu      guru di depan kelas.

3. Bu guru bertanya kenapa disebut hukum kantong kresek

4. Tidak lama kemudian seorang anak menjawab dengan lantang

5. Hukum kantong kresek Bu, kata anak itu.

6. Hanya bisa menyelesaikan kasus kecil Bu, kalau kasus besar tidak pernah muat.

 

a.           1-2-3-4-5-6

b.           2-4-5-3-6-1

 

c.           2-4-3-5-1-6

d.          1-2-4-5-3-6

e.           3-2-1-4-5-6

 

10. Struktur yang harus ada dalam teks anekdot adalah….

a.           abstraksi-orientasi-krisis-reaksi

b.           orientasi-krisis-reaksi

c.           orientasi-krisis-koda

d.          orientasi-reaksi-koda

e.           abstraksi-reaksi-koda

 

 

Kunci Jawaban

No

Jawaban

No

Jawaban

1.

B

6.

C

2.

E

7.

A

3.

A

8.

B

4.

E

9.

B

5.

E

10.

B

 

Post Title : Contoh RPP Bahasa Indonesia Kelas X Teks Anekdot

Contoh RPP Bahasa Indonesia Kelas X Teks Anekdot,

Contoh RPP Bahasa Indonesia Kelas X Teks Anekdot

0 comments

Post a Comment

Powered by Blogger.

Categories

Label

ab 123 (2) agakara (1) Agribisnis (9) AIK (4) bab 1 pendahuluan (1) bab 3 dalam penelitian (1) bab 3 dalam proposal (1) Bahasa Indonesia (5) Bahasa Jawa (1) budidaya (1) bunga mawar (2) cabai hijau (1) cabai rawit (1) cabe hijau (1) cabe rawit (1) cara membuat proposal (1) cara membuat skripsi (1) cara tanam (1) cilantro (1) contoh bab 123 proposal (1) contoh bab 123 skripsi (2) contoh bab 2 dalam KTI (1) contoh bab 2 dalam makalah (1) contoh bab 2 dalam proposal (1) contoh bab 2 dalam skripsi (1) contoh bab 2 landasan teori (1) contoh bab 3 metode penelitian (1) contoh proposal (1) contoh skripsi (1) coriander (1) filsafat (1) geografi (1) hipotesis (1) IPA (1) ips (1) ÏPS (2) jenis sayuran (5) jurnal teori konflik (1) kajian kritis (1) kajian teori (1) kampus (1) karya ilmiah (1) Kewarganegaraan (1) Kewirausahaan (2) kkn (1) konflik pekerjaan keluarga (1) konsep dasar geografi (1) kualitatif (1) Kuisoner (2) labu duri (1) labu ular (1) latihan kata (1) Local Business (1) lombok hijau (1) magang (1) makalah (1) makalah geografi (1) Manajemen (3) MATEMATIKA (7) metode kuantitatif (1) metodologi penelitian (1) obat herbal (1) PAI Prodi (1) pancasila (1) panduan menanam (1) panduan proposal (1) panduan skripsi (1) PBSI (1) penelitian (1) perawatan tubuh (1) pertanian (1) pgsd (2) pohon kelor (1) ppl (1) Proposal Penelitian (1) Psikologi (3) RPP (3) RPS (1) sayuran kebun (6) Skripsi (2) soal ips dan jawaban (1) sopistikasi (1) submateri (1) surat biodata (1) surat domisili (1) surat ijin orang tua (1) surat ijin polisi (1) surat keterangan bersih diri (1) surat keterangan miskin (1) surat pernyataan miskin (1) tanaman bit (1) tanaman gambas (1) tanaman herbal (1) tanaman hias (4) tanaman kelor (1) tanaman ketumbar (1) tanaman labu (2) tanaman musim kemarau (1) tanaman oyong (1) tanaman terong (1) tanaman toga (1) tanaman tropis (1) teks anekdot (1) teori konflik (1) tips berkebun (6) tips bertanam (5) tugas akhir (1) tugas individu (1)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel