PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFATARTI SISTEM MENURUT PARA AHLI
1. Harijono Djojodihardjo
pengertian sistem adalah gabungan obyek yang memiliki hubungan secara fungsi dan hubungan antara setiap ciri obyek, secara keseluruhan menjadi suatu kesatuan yang berfungsi.
2. Indrajit
pengertian sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
3. R. Fagen dan A. Hall
definisi sistem adalah kumpulan dari objek yang mempunyai suatu hubungan antara masing-masing obyek termasuk hubungan mengenai sifat-sifat yang mereka miliki.
Kesimpulan
Secara umum, pengertian sistem adalah suatu kesatuan, baik obyek nyata atau abstrak yang terdiri dari berbagai komponen atau unsur yang saling berkaitan, saling tergantung, saling mendukung, dan secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
KELIMA dasar atau prinsip dalam sila-sila Pancasila tersebut merupakan satu kesatuan bagian-bagian sehingga saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu sehingga dapat disebut sebagai sistem.
ARTI FILSAFAT
Istilah ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, (philosophia), tersusun dari :
kata philos yang berarti cinta atau philia yang berarti persahabatan, tertarik kepada
kata sophos yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman praktis, inteligensi (Bagus, 1996:242).
Dengan demikian philosophia secara harfiah berarti mencintai kebijaksanaan.
Kata kebijaksanaan juga dikenal dalam bahasa Inggris (wisdom).
Berdasarkan makna kata tersebut, maka mempelajari filsafat berarti upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep yang bermanfaat bagi peradaban manusia.
Suatu pengetahuan bijaksana akan mengantarkan seseorang mencapai kebenaran.
Orang yang mencintai pengetahuan bijaksana adalah orang yang mencintai kebenaran.
Cinta kebenaran adalah karakteristik dari setiap filsuf dari dahulu sampai sekarang.
Filsuf dalam mencari kebijaksanaan, mempergunakan cara dengan berpikir sedalam-dalamnya.
Filsafat sebagai hasil berpikir sedalam-dalamnya diharapkan merupakan pengetahuan yang paling bijaksana atau setidak-tidaknya mendekati kesempurnaan.
Berikut disampaikan beberapa pengertian filsafat menurut beberapa filsuf, yaitu antara lain:
Plato (427-347 SM); filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada atau ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli;
Aristoteles (384-322 SM); filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika atau filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda;
Marcus Tullius Cicero (106-43 SM); filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya;
Immanuel Kant (1724-1804); filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya persoalan, yaitu: “apakah yang dapat kita ketahui?, apakah yang dapat kita kerjakan?, sampai di manakah pengharapan kita?”.
Secara umum, filsafat merupakan ilmu yang berusaha menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.
Berdasarkan pengertian umum ini, maka ciri-ciri filsafat dapat disebut sebagai usaha berpikir
radikal,
menyeluruh, dan
integral, atau
dapat dikatakan sebagai suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam- dalamnya.
Filsafat memiliki empat cabang keilmuan yang utama, yaitu:
Metafisika
Epistemologi
Aksiologi
Logika
1) Metafisika
Cabang filsafat yang mempelajari asal mula segala sesuatu yang-ada dan yang mungkin-ada.
Metafisika terdiri atas :
metafisika umum yang selanjutnya disebut sebagai ontologi, yaitu ilmu yang membahas segala sesuatu yang-ada, dan
metafisika khusus yang terbagi dalam :
teodesi yang membahas adanya Tuhan,
kosmologi yang membahas adanya alam semesta, dan
antropologi metafisik yang membahas adanya manusia.
) 2. Epistemologi
Cabang filsafat mempelajari seluk beluk pengetahuan.
Dalam epistemologi, terkandung pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang pengetahuan, seperti
kriteria apa yang dapat memuaskan kita untuk mengungkapkan kebenaran,
apakah sesuatu yang kita percaya dapat diketahui, dan
apa yang dimaksudkan oleh suatu pernyataan yang dianggap benar.
3) Aksiologi
Cabang filsafat yang menelusuri hakikat nilai.
Dalam aksiologi terdapat etika & estetika :
etika yang membahas hakikat nilai baik-buruk, dan
estetika yang membahas nilai-nilai keindahan.
Dalam etika, dipelajari dasar-dasar benar- salah dan baik-buruk dengan pertimbangan- pertimbangan moral secara fundamental dan praktis.
Sedangkan dalam estetika, dipelajari kriteria-kriteria yang mengantarkan sesuatu dapat disebut indah
4) Logika
Cabang filsafat yang memuat aturan-aturan berpikir rasional.
Logika mengajarkan manusia untuk menelusuri struktur-struktur argumen yang mengandung kebenaran atau menggali secara optimal pengetahuan manusia berdasarkan bukti-buktinya.
Bagi para filsuf, logika merupakan alat utama yang digunakan dalam meluruskan pertimbangan-pertimbangan rasional mereka untuk menemukan kebenaran dari problem- problem kefilsafatan.
0 comments
Post a Comment